Assalamualaykum wr wb,
saya terpikirkan sebuah cerita, sebuah atribut buat saya sendiri dan deman2 yang sedang berjuang menghadapi perjuangan hidup yang tidak mudah.
pada perjuangan merebut kemerdekaan RI, pasukan perjuangan ini dibagi menjadi beberapa batalyon yang masing-masing dipimpin oleh seorang kolonel. dan setiap batalyon membawa misi yang sangat berat hingga mereka harus benar benar berjuang hingga tetes darah penghabisan.
suatu ketika, suatu batalyon telah menyelesaikan misi terberat mereka, yaitu merebut suatu wilayah dari para penjajah. mereka langsung kembali ke markas besar, dengan jalan tertatih tatih, karena merekan baru saja berperang lebih dari 3 hari tanpa beristirahat sedikitpun dan kemudia mereka diwajibkan untuk langsung pulang berbekal amunisi yang sedikit tersisa.
dalam perjalanan pulang kolonel mendapatkan perintah baru dari markas besar untuk merebut suatu kota dari penjajah. ia berpikir keras, tidak mungkin melakukan penyerangan ke suatu wilayah dengan kondisi pasukan yang sedang dalam kondisi sangat lelah, terluka dan juga dengan kondisi amunisi yang sedikit tersisa dari pertempuran sebelumnya.
namun sang kolonel tidak putus asa sampai disitu, diam-diam ia mengalihkan rute kepulangan mereka, tanpa sedikitpun memberitahukan hal ini kepada pasukannya. sedikit demi sedikit mereka mulai mendekati wilayah yang ditugaskan oleh markas besar. dan sedikit demi sedikit para pasukan mulai curiga, mengapa rute pulang ini berbeda dengan rute pulang yang seharusnya. hingga suatu saat kemudian sang kolonel mangajak pasukannya untuk beristirahat di suatu hutan karena hari sudah mulai gelap.
melihat kondisi pasukan yang masih lelah dengan pertempuran sebelumnya. sang kolonel kemudian mengatakan bahwa ia baru saja menerima perintah dari markas besar untuk merebut suatu wilayah dari penjajah. dan langsung saja semua parukannya terperengah dengan seketika. berbagai kritik muncul, semuanya berpikir PESIMIS dengan kondisi mereka yang sama sekali tidak menunjukkan kelebihan, mereka masih dalam kondisi sangat lelah dan terluka ditambah dengan persediaan amunisi yang sudah menipis.
tidak sampai disitu, sang kolonel kemudian memberikan waktu kepada mereka untuk berpikir dan beristirahat. dua jam kemudian sang kolonel kembali menanyakan hal yang sama.
"apakah kalian siap dengan pertempuran esok pagi?".
tidak ada satupun dari pasukannya menjawab. mereka semua menunduk.
kemudian sang kolonel mengeluarkan sebuah koin,
"saya memegang sebuah koin, saya akan melemparkan koin ini. jika muncul tanda angka maka kita akan pulang ke markas besar tanpa harus melakukan misi ini dan saya akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang kita lakukan walaupun nanti pangkat saya akan dicopot atau bahkan lebih berat!"
semua pasukannya terdiam, mereka mungkin sudah berpikir apa hukuman yang akan diterima sang kolonel jika hal ini dilakukan, tapi mereka tetap masih tetap pada pendirian untuk tidak akan berperang, itu semua seperti misi bunuh diri!
sang kolonel melanjutkan tawarannya,
"dan jika sebaliknya, tanda burung garuda yang muncul, maka kita akan melakukan misi ini dengan sisa-sisa tenaga dan sisa-sisa amunisi yang kita miliki. dan kita tidak akan pulang sebelum misi ini selesai!!"
"YA, jika kita maju, kata selesai ini bisa berarti, KITA SELESAI atau KITA MENANG"
"bagaimana?"
merasa ada harapan baru, semua pasukan langsung menyetujui tawaran sang kolonel...
kemudian sang kolonel langsung melemparkan koin yang digenggamnya....
dan...
YANG MUNCUL GAMBAR BURUNG GARUDA!!
semua pasukan menarik nafas dalam-dalam, mereka sudah siap dengan konsekuensi pilihan ini, TAK ADA PILIHAN LAGI selain utnuk mengambil jalan berperang
esok harinya mereka berangkat berperang, semua tenaga dan amunisi yang tersisa mereka gunakan, 2 hari 2 malam mereka bertempur tanpa henti, tanpa istirahat. tak ada satupun dari mereka yang mengeluh. mereka benar benar berjuang hingga titik darah penghabisan.
dan perjuangan merekapun membuahkan hasil, dan mereka MENANG!! dengan segala sesuatu yang serba sedikit, tenaga dan juga amunisi...
kemudian mereka kembali ke markas besar dengan sambutan yang luar biasa dari komandan markas.
dengan rasa ingin tahu yang besar, sang komandan bertanya kepada sang kolonel, bagaimana bisa??
kemudian kolonel mengeluarkan koin yang ada disaku dan memperlihatkan koinnya yang kedua sisinya bergambar burung garuda!!
ya, terkadang kita terlalu fokus pada pilihan kedua, padahal kita tahu bahwa yang harus kita lakukan adalah pada pilihan pertama, terkadang pilihan pertama terlalu menakutkan dan terkadang diri ini terlalu pesimis untuk menghadapinya.
namun apa yang dilakukan sang kolonel? ya, dia menghilangkan pilihan kedua itu, sehingga membuat pasukannya TIDAK MEMPUNYAI PILIHAN LAIN sehingga mau tidak mau mereka akan berusaha menghadapinya dengan segala resiko yang ada. YA, pilihan itu adalah TERUS MAJU.
perjuangan hidup ini tidaklah mudah, dan KITA TIDAK PUNYA PILIHAN LAIN selain menjalaninya dengan segenap tenaga dan amunisi yang tersisa.
mau tidak mau, bisa tidak bisa, berhasil atau gagal itu semua tergantung pada kita. semua itu baru akan kita dapat ketika kita BERANI UNTUK MAJU, dan membuat diri kita tidak mempunyai pilihan lain selain MAJU dan emnghadapi semua itu...
semoga bermanfaat
wassalamualaykum wr wb
Fardhady Himawan KH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar