Pelatihan AVR

14 Maret 2011

Mengenal dan Menganalisis Relay

Assalamu'alaykum wr wb

karena banyak yang menanyakan tentang relay, maka kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang relay. khususnya tentang relay SPDT dan DPDT. pertama saya akan jelaskan apa itu relay. relay adalah komponen atau alat yang berfungsi sebagai switch untuk on/off yang dikontrol oleh arus.

seperti gambar relay diatas, pada relay biasanya digunakan kumparan/coil sebagai media untuk mengontrol switch. bagaimana bisa? ya ketika kumparan dialiri arus, maka pada kumparan dihasilkan medan magnet yang akan menarik plat konduktor yang berfungsi sebagai switch sehingga berpindah titik yang lain, sebagai ilustrasi diatas, kumparan terletak diantara kaki 4-5. sedangkan plat yang dimaksud adalah pada kaki 1 yang akan "berpindah" dari plat 2 ke 3 dan sebaliknya.

ada beberapa jenis relay, namun saat ini saya akan membahas hanya 2 jenis, yaitu relay SPDT dan DPDT

1. Relay SPDT (Single Pole Dual Throw)
prinsip kerja dari relay ini yaitu: pada AB terdapat kumparan sebagai driver. ketika AB belum dilewati arus, maka terminal CE akan tersambung, dan ketika AB dilewati arus maka plat C akan berpindah sehingga terminal CD akan tersambung.

2. Relay DPDT (Dual Pole Dual Throw)
prinsip kerja dari relay ini yaitu: pada AB terdapat kumparan sebagai driver. ketika AB belum dilewati arus, maka terminal CE dan FG akan tersambung, dan ketika AB dilewati arus maka plat C dan F akan berpindah sehingga terminal CD dan FH akan tersambung. jadi ketika driver AB dilewati arus plat yang berpindah ada 2 yaitu C dan F.

3. Relay SPST (Single Pole Single Throw)
prinsip kerja dari relay ini yaitu: pada AB terdapat kumparan sebagai driver. ketika AB belum dilewati arus, maka circuit akan bersifat open cicuit (plat C tidak tersambung), dan ketika AB dilewati arus maka plat C akan berpindah sehingga terminal CD akan tersambung (closed circuit).

4. Relay DPST (Dual Pole Single Throw)
 prinsip kerja dari relay ini yaitu: pada AB terdapat kumparan sebagai driver. ketika AB belum dilewati arus, maka circuit akan bersifat open cicuit (plat C dan E tidak tersambung), dan ketika AB dilewati arus maka plat C dan E akan berpindah sehingga terminal CD dan EF akan tersambung (closed circuit).

nah itu beberapa jenis relay yang sering digunakan dipasaran. tidak ada relay yang lebih bagus, yang terpenting tau kapan dan bagaimana cara menggunakan relay tersebut sehingga efektif dan efisien.

oya, relay juga dibedakan menurut tegangan operasinya. (tegangan minimum untuk men-drive kumparan sehingga plat dapat berpindah) ada yang 5V dan 12V

beberapa fungsi lain dari relay yaitu digunakan untuk memisahkan Ground antara ground driver dan ground driven (yang di kontrol). hal ini dimaksudkan untuk mencegah efek dari arus balik rangkaian karena beban yang dialami. hal ini sering terjadi pada rangkaian motor.
namun karena penggunaannya masih bersifat mekanik karena menggunakan kumparan dan plat, maka responnya sedikit lambat, namun jika masih digunakan dalam periode milidetik, relay masih dapat diandalkan.

mungkin itu dulu tentang relay, kalo ada yang mau ditambahkan sok di komen aja dibawah.


wassalamu'alaykum wr wb
Fardhady HK Hanggara


Tidak ada komentar: