Pelatihan AVR

15 Maret 2011

potongan kecil hati sang kakek

Assalamu'alaykum wr wb
aku teringat cerita seorang teman, tapi lupa siapa yang menceritakan dan kapan cerita diceritakan,, hihi

alkisah disebuah negara yang makmur, dimana semua orang melihat sesuatu dari hati orang lain. karena memang dinegara itu hati seseorang benar-benar dapat terlihat jelas dari luar. sehingga seorang dianggap cantik ataupun tampan semua dilihat dari hatinya.

dinegara itu terdapat seorang pemuda dengan hati yang sangat indah, begitu bersih, warna yang indah, bentuk yang sempurna dan juga masih berfungsi sangat baik. seluruh orang di negara itu sangat mengagumi pemuda itu. dan mereka berlomba lomba untuk sering mengunjungi pemuda itu hanya untuk sekedar menyapa ataupun melihat hatinya. ya seperti layaknya orang yang memiliki kelebihan, pemuda itu sangat bangga memiliki hati yang begitu sempurna. ia sering menunjukkan betapa sempurnanya hati miliknya itu. dan tak ada satupun warga di negara itu yang cemburu ataupun dengki melihat pemuda itu. semua melihatnya takjub dan menganggapnya sebagai mukjizat tuhan kepadanya.

suatu hari ketika pemuda itu sedang berjalan-jalan sekedar mencari angin segar. tak ajal setiap orang yang dilewatinya selalu memuji hati miliknya. tiba-tiba tak sengaja ia melihat sesuatu yang ganjil, ia melihat seorang kakek tua yang renta, tapi bukan fisik kakek itu yang menjadi perhatian sang pemuda. namun ia sangat heran melihat hati sang kakek. hati sang kakek terdapat banyak tambalan, banyak lubang, bahkan antara tambalan satu dan lainnya tak jarang warna dan bentuk tambalannya berbeda dengan warna asli hati sang kakek. apa yang gerangan terjadi? pikir sang pemuda. pemuda itu begitu penasaran.

kemudian didekatilah sang kakek tua yang renta itu. bahkan sebelum sang pemuda menyapa sang kakek, kakek itu terlebih dahulu tersenyum padanya. kemudian dibalasnya senyuman sang kakek. namun perhatian sang pemuda masih pada hati sang kakek. ia emncoba melihatnya dekat... dan lebih dekat... lebih dekat lagi...

hingga sang kakek berkata "sentuhlah nak"

pemuda itu terkejut, tanpa berkata sepatah katapun ia memberanikan diri untuk menyentuh hati itu dengan perlahan.

setelah berhasil menyentuhnya dan melihat dengan dekat hati kakek itu, kemudian dia memberanikan diri untuk bertanya.
"apa yang tejadi dengan hatimu kek? apakah gerangan yang terjadi hingga bentuknya seperti itu?" tanya sang pemuda dengan terheran-heran


sang kakek tersenyum, "duduklah, jika kamu tertarik untuk mendengar cerita kakek"
pemuda itu kemudian duduk disamping kakek itu.
"mungkin kamu merasa terheran mengapa banyak lubang dan tambalan dihati ini, bahkan ada yang tambalannya kekecilan, ada yang pas, bahkan ada juga yang kekecilan" sang kakek menghela nafas.

"hati ini saya dapat ketika saya mencoba mengambil sepotong kecil hati ini dan memberikannya kepada orang yang berarti dan orang yang baik kepada saya. terkadang orang tersebut membalasnya dengan memberikan potongan hatinya, ada yang memberikan lebih besar dari apa yang saya berikan, tak jarang juga ada yang memberikan potongan hati yang lebih kecil. hingga muncullah tambalan-tambalan pada hati ini, ada yang kebesaran dan ada yang kekecilan." sang kakek kembali menghela nafas

"lalu bagimana dengan lubang itu?" sang pemuda tak sabar

"ya, terkadang apa yang kita berikan ke orang lain tidak mendapatkan balasan dari orang itu. dan saya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, karena bagi saya, ketika saya sudah memberikan hati kepada orang yang berarti bagi saya dan juga kepada orang yang sudah berbaik hati pada saya. itu sudah menjadi hal yang terindah bagi saya. tidak terlalu penting apakah nanti orang itu membalas dengan memberikan potongan hatinya atau tidak"

pemuda itu kemudian terdiam, dan melihat hati yang dimilikinya. tersadar bahwa ia tak pernah sedikitpun memberikan potongan kecil hatinya kepada orang lain. seakan akan kekaguman dirinya akan kesempurnaan hatinya luluh lantak saat itu juga.
"terima kasih kek, " kata pemuda itu sambil mengambil potongan hatinya dan berusaha menempatkannya pada lubang di hati sang kakek. kemudian sang kakek tersenyum dan membalas memberikan potongan hatinya.

hati pemuda itu kini tak lagi sesempurna seperti sebelumnya, karena kini ia memiliki tambalan dari sang kakek. namun ketidaksempurnaan ini membuat dirinya lebih berarti di banding kesempurnaan yang tidak berarti. ia melangkah dengan bangga menuju rumahnya.

"terkadang ketidaksempurnaan yang berarti itu lebih berharga daripada kesempurnaan yang tidak berarti"


"terkadang aku melihat kesempurnaan dalam ketidaksempurnaan, dan aku lebih nyaman seperti itu dibanding melihat ketidaksempurnaan dalam kesemprnaan"

wassalamualaykum wr wb
Fardhady Himawan KH

2 komentar:

Unknown mengatakan...

wah keren bgt kak ceritanya.... *kagum saya dgn kk yg bisa merangkai kata2 dan alur cerita seperti ini
ditunggu cerita berikutnya ya...hehe

Fardhady Himawan KH, ST mengatakan...

makasi vi... :)